Film ‘Si Buta dari Gua Hantu’ versi Baru Siap Jadi Standar Emas Sinema Aksi Indonesia

by -

Visualindonesia.com,-

Industri perfilman Indonesia kembali bergairah setelah Bumilangit dan MAGMA Entertainment mengumumkan proyek kolaborasi megah bertajuk “Si Buta dari Gua Hantu: Mata Malaikat” yang dijadwalkan tayang pada 2027.

Pengumuman yang dilakukan di JAFF Market 2025 ini langsung mencuri perhatian pelaku industri dan penggemar film aksi Nusantara, menandai kebangkitan karakter legendaris pahlawan lokal ke layar lebar dengan skala produksi yang belum pernah ada sebelumnya.

Acara peluncuran di JAFF Market dibuka dengan penampilan memukau dari tim silat Kasundan yang menghadirkan koreografi aksi spektakuler.

Demonstrasi teatrikal tersebut bukan sekadar hiburan pembuka, melainkan pernyataan tegas bahwa film adaptasi komik klasik karya Ganes TH ini akan berkompetisi di level produksi kelas dunia dengan standar yang lebih tinggi dari film pahlawan super Indonesia sebelumnya.

Kepercayaan terhadap proyek ambisius ini semakin solid dengan penunjukan Charles Gozali sebagai sutradara.

“Saya ingin membawa Si Buta kepada generasi baru dengan kekuatan emosional yang tetap berpijak pada akar legenda,” ujar Charles, menegaskan visinya menyeimbangkan nostalgia dan inovasi sinematik untuk menarik audiens lintas generasi.

Bismarka Kurniawan dari Bumilangit menyebut film ini sebagai bagian integral dari strategi jangka panjang membangun semesta sinematik pahlawan Nusantara.

“Kami ingin karakter lokal menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” ujarnya.

Sementara Linda Gozali dari MAGMA Entertainment menambahkan bahwa kolaborasi ini membuka jalan bagi karya pahlawan lokal untuk diproduksi dengan standar setara blockbuster internasional.

Kekuatan proyek ini juga terletak pada tim kreatif yang dilibatkan. Chris Lie akan membentuk estetika visual yang ikonik namun kontemporer, sementara Cecep Arif Rahman yang berpengalaman di produksi laga internasional seperti “John Wick” akan memastikan koreografi pertarungan menjadi daya tarik utama dengan standar global.

Proses produksi resmi akan dimulai pada 2026 dengan fokus menghadirkan sinematografi yang lebih matang dan terstruktur.

Para pengamat industri menilai film ini berpotensi menjadi standar baru untuk produksi genre aksi fantasi Indonesia, sekaligus menguji seberapa jauh pasar domestik siap menerima investasi besar pada properti intelektual lokal.

Respon positif yang mengalir sejak pengumuman di JAFF Market menunjukkan antusiasme tinggi dari publik dan pelaku industri.

Dengan kombinasi talenta kuat, dukungan dua rumah produksi besar, serta karakter yang sudah memiliki basis penggemar lintas generasi, “Si Buta dari Gua Hantu: Mata Malaikat” diperkirakan akan menjadi magnet utama industri perfilman nasional dan menentukan masa depan film pahlawan super Indonesia.

(*/cia; foto: ist

Leave a Reply

No More Posts Available.

No more pages to load.