Visualindonesia.com,-
Lebih dari 100 musisi lintas generasi bersiap menggelar konser amal solidaritas untuk membantu korban banjir bandang dan longsor yang menerjang Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara akhir November 2025.
Bencana alam yang merenggut ratusan korban jiwa, meninggalkan ratusan warga hilang, serta memaksa ratusan ribu penduduk mengungsi ini memicu gerakan nasional bernama 100 Musisi Heal Sumatra Charity Concert.
Inisiatif kemanusiaan ini digagas oleh musisi sekaligus aktivis sosial Irma Hutabarat, Kadri Mohamad, dan Tompi, yang kemudian mendapat dukungan luas dari berbagai institusi pemerintah dan komunitas.
Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI), BP BUMN, Kementerian Ekonomi Kreatif, Kementerian Kebudayaan, Miyara Sumatera, Swara, VISI, DSS Music, British School Jakarta (BSJ), Yayasan Matauli, hingga Palang Merah Indonesia (PMI) bergabung memperkuat gerakan ini.

Dukungan moral dan kontribusi juga mengalir dari sejumlah tokoh publik dan individu berpengaruh seperti Akbar & Nina Tanjung, Bambang Susatyo, Eddy Soeparno, Doni Oskaria, Fadli Zon, Giring Ganesha, Pahala Mansury, Sofyan Djalil, Sufmi Dasco Ahmad, Surya Paloh, dan Teuku Riefky Harsya.
Keterlibatan mereka membantu memperlancar penyelenggaraan acara dan memperluas jangkauan kampanye penggalangan dana.
Konser amal ini akan digelar dalam dua sesi, yakni 7 Desember 2025 di T Space Bintaro dan 16 Desember 2025 di Lippo Mall Kemang. Seluruh musisi yang tampil tidak menerima bayaran, menunjukkan komitmen penuh terhadap tujuan kemanusiaan.
Deretan nama besar industri musik Tanah Air seperti Andien, Andre Taulany & Friends, Barry Likumahuwa, Bertha, David Bayu, Ello, Fryda Lucyana, Judika, Mahalini, Maliq & D’Essentials, Kaka Slank, Nonaria, Paul, RAN, Rio Febrian, Trio Lestari (Tompi dan Sandhy Sondoro), serta Sal Priadi dipastikan tampil. Nama-nama musisi lainnya akan diumumkan menyusul.

Lebih dari sekadar hiburan, konser ini juga menghadirkan Deep Talk Session bersama tokoh publik yang akan membahas pemulihan pasca-bencana dan isu lingkungan.
Sesi diskusi ini akan menghadirkan narasumber seperti Achmad Santosa dari Stop Deforestasi, Deddy Corbuzier, Ferry Irwandi, Habib Jafar, Irma Hutabarat, Ivan Gunawan, dan Najwa Shihab untuk memberikan perspektif mendalam tentang pentingnya kesadaran lingkungan dan strategi pemulihan jangka panjang.
Menurut para penggagas, konser ini lahir dari kepedulian bersama dan semangat kolektif untuk membantu sesama.
“Ini bukan sekadar konser, melainkan gerakan solidaritas. Banyak keluarga di Aceh, Sumbar, dan Sumut sedang berada dalam masa sulit, dan kolaborasi ini lahir dari keinginan berbagai pihak untuk meringankan beban mereka. Semua yang terlibat datang dengan niat yang sama, yaitu memberikan dukungan yang bisa segera dirasakan oleh para penyintas,” ujar Irma Hutabarat, Kadri Mohamad, dan Tompi.
Mereka menekankan bahwa banyak gerakan besar dalam sejarah dimulai dari para seniman, termasuk musisi, dan konser ini menjadi salah satu bentuk nyata dari semangat tersebut.
Acara ini terbuka untuk masyarakat luas dengan mengundang media untuk meliput secara masif agar informasi mengenai kondisi terkini di Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara dapat tersampaikan lebih luas.
Kehadiran publik, baik untuk hadir langsung, berdonasi, maupun menyebarkan informasi melalui media sosial, dinilai sangat penting untuk memperkuat upaya pemulihan korban bencana.
Masyarakat yang ingin berkontribusi dapat menyalurkan bantuan melalui rekening resmi penggalangan dana Bank BNI nomor 2025807896 atas nama ILUNI UI. Dana yang terkumpul akan langsung disalurkan untuk kebutuhan mendesak korban bencana dan program pemulihan jangka panjang di wilayah terdampak.
(*/ell; foto: ist






